BEBERAPA
PENDAPAT MENGENAI METODE KULIAH
Tugas
ini Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kulia: Metodologi pembelajaran Pai I
Dosen
Pengampu: Drs. H.M Nasron. HK.M. Pd.I
Disusun
Oleh :
IMAM TANTOWI
LUCI SUTRISMO
NURHAYATI
HARTIKA
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
ISTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) BENGKULU
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode
adalah jalan yang harus kita tempuh dalam rangka memberikan sebuah pemahaman
terhadap murid tentang pelajaran yang mereka pelajari. Metode sangat penting an
yang harus dimiliki oleh dosen sebelum memasuki ruang belajar, dan harus
dipakai oleh dosen tersebut.[1]
Metode
sangat berpengaruh besar dalam mata kuliah dengan metode nilai bisa baik atau
bisa buruk, dangan metode pula pembelajaran bisa sukses atau gagal, kebanyakan
seorang dosen yang menguasai materi akan tetapi bisa gagal dalam pembelajaran
karna ia tidak mendapatkan metode yang tepat untuk memahamkan murid. Oleh
karena itu metode sangat berperan penting dalam pendidikan, karna metode
merupakan pondasi awal untuk mencapai suatu tujuan pendidikan dan asas
keberhasilan sebuah pembelajaran. Pada dasarnya pemerintah sudah menetapkan
aturan-aturan dengan memberikan jadwal-jadwal pelajaran yang telah disepakati
oleh Departemen Pendidikan dan idiologi untuk memperbaharui dunia pendidikan.
maka dari itu pemakalah
tertarik untuk mengangkat judul ini yaitu “Beberapa
pendapat metode kuliah” karna sangat penting
untuk ketahui para mahasiswa. Sehingga penulis merasa bahwa tugas mata kuliah
metodologi pembelajaran menjadi salah
satu latar belakang yang sangat besar pengaruhnya terhadap hadirnya tulisan
ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Beberapa pendapat metode kuliah :
A.
Pendapat Pengajar
Dalam suatu penelitian di inggris tentang pendapat para pengajaran di universitas tentang metode kuliah,
ternyata bahwa mereka menggangap metode ini sangat bermamfaat, karena mereka
anggap bahwa kebanyakan mahasiswa belum cukup matang untuk belajar sendiri.
Metode kuliah cara yang paling ekonomis untuk
menyampaikan informasi.[2]
Kuliah merupakan cara yang sangat baik untuk meng-introduksi topic yang baru
atau mengungkapkan seluk0beluk masalah yang pelik yang tidak dirasakan pula
bahwa kuliah cara yang paling efektif untuk mengatasi kelangkaan buku tertentu
atau melengkapi kemajuan-kemajuan ilmu yang belum tercantum dalam buku-buku
karena segera ketinggalan zaman. Dengan kuliah para pengajar mengganggap dapat
meliputi keseluruhan silabus dalam garis besarnya dan prinsip-prinsip
mendasarinya. Dalam kuliah para pengajar dapat member respons terhadap pertanyaan
mahasiswa yang tidak dapat dilakukan oleh alat audio-visual yang
sebaik-baiknya. Dalam kuliah dapat diperlihatkan bagaimana mengorganisasi atau
menyusun suatu topic,bagaimana membentuk suatu argumentasi, atau diagram.
Melalui kuliah dapat mereka sampaikan rasa entusiame dan bangkitkan minat untuk
bahan pelajaran, dapat mengadakan diskuksi tentang perkembangan – perkembangan
baru dalam ilmu itu dan menunjukkan topik-topik untuk dipelajari selanjutnya.
B.
Pendapat
mahasiswa
Mahasiswa kebanyakan mendukung pendapat para pengajar
tentang mamfaat kuliah. Dalam penelitian tentang urutan mamfaat empat metode
mengajar, mahasiwa memberi urutan yang berikut :
1.
kuliah sebagai metode yang paling
bermamfaat,
2.
Demonstrasi
Demonstrasi adalah
metode yang digunakan untuk membelajarkan peserta dengan cara menceritakan dan
memperagakan suatu langkah-langkah pengerjaan sesuatu. Demonstrasi merupakan
praktek yang diperagakan kepada peserta. Karena itu, demonstrasi dapat dibagi
menjadi dua tujuan: demonstrasi proses untuk memahami langkah demi langkah; dan
demonstrasi hasil untuk memperlihatkan atau memperagakan hasil dari sebuah
proses.Biasanya, setelah demonstrasi dilanjutkan dengan praktek oleh peserta
sendiri. Sebagai hasil, peserta akan memperoleh pengalaman belajar langsung setelah
melihat, melakukan, dan merasakan sendiri. Tujuan dari demonstrasi yang
dikombinasikan dengan praktek adalah membuat perubahan pada rana keterampilan.[3]
3.
Seminar
4.
paling akhir pratikum.
Menurut mereka agar kuliah itu berhasil baik, hendaknya
harus jelas,mempunyai rangkuman yang teratur, direncanakan secara logis,
menekankan prinsip-prinsip yang pokok, jangan terlampau banyak merupakan
informasi yang telah tercantum dalam buku pelajaran.[4]
Namun tidak terdapat pendapat pendapat yang konsisten tentang mamfaat kuliah
dikalangan semau mahasiswa, juga tidak ada petunjuk yang jelas bagaimanakah
cara-cara memperbaiki metode kuliah berdsarkan pendapat mahasiswa.
C.
Fungsi
kuliah
Menurut mahasiaswa dalam suatu penelitian, fungsi
kuliah ialah meng-introduksi mata pelajaran yang baru dan menunjukkan
hubungannya dengan bidang studi lainnya, member keterangan tentang perkembangan
baru dalam ilmu itu, yang belum dimuat dalam buku pelajaran, dan membuka
kesempatan untuk mengemukakan masalah-masalah serta cara-cara untuk mencari
pemecahannya.[5]
Dalam penelitian lain para mahasiswa berpendapat, bahwa
kuliah itu fungsinya untuk menyampaikan informasi, memberikan kerangka mata
kuliah, menunjukkan metode pendekatan dalam mempelajarinya, menunjukkan
buku-buku yang dapat digunakan sebagai referensi, memberi dorongan untuk
belajar sendiri. Mereka mengemukakan keberatan terhadap keharusan untuk membuat
catatan yang menghalangi pemahaman, ulangan yang terlampau sering tentang bhan
yang sama, dan persiapan yang kurang cermat . mereka sangat menganjurkan adanya
rangkuman yang telah diperbanyak sebelumnya dan dibagikan kepada mereka.
Para pengajaran menggangap bahwa kuliah dapat berfungsi
untuk mendorong mahsiswa untuk membaca bahan lain. Namun sejumlah mahasiswa
semata-mata hanya mempelajari catatan perkuliahan sebagai bahan untuk ujian,
dan sebagian besar dari mahasiswa memperoleh pengetahuan mereka terutama dari
perkuliahan.
D.
Hasil
perkuliahan
Dengan test yang meliputi kedelapan tingkat kognitif
menurut Bloom dicoba menilai hasil suatu perkuliahan dalam psikologi. Test
mengenai terminology, fakta , prinsip-prinsip umum dan pemahaman yang sederhana
mendapat kemajuan yang cukup besar.[6]
Kemampuan untuk menerapkan bahan perkuliahan berbeda-beda keberhasilannya. Akan
tetapi kemajuan dalam analisis, sintesis , dan evaluasi tidak menunjukkan
kemampuan yang berarti. Juga mahasiswa yang menunjukkan hasil yang memuaskan
dalam pertanyaan yang memerlukan pemikiran yang mendalam atau berpikir pada
tingkat yang lebih tinggi seperti nyata dari post-test . penelitian ini
memberikan kesan seakan-akan kuliah lebih efektif untuk menyampaikan informasi
dan tidak banyak memberi kesempatan untuk mengembangkan pemikiran,
setidak-tidaknya dengan cara penyamnpain kuliah dalam percobaan itu.
E.
Pentingnya
kuliah
Ada jurusan yang sangat mementingkan belajar sendiri
oleh mahasiswa yang kurang mementingkan perkuliahan dank arena itu member
kebebasan kepada mereka untuk menghadiri dalam perkuliahan menunjukkan hasil
yang lebih rendah daripada mereka yang setia menghadiri semua perkuliahan tidak
dapat diperoleh mahasiswa dengan kemampuan sendiri, maka pada umumnya lebih
baik untuk mengharuskan mereka untuk manghadirinya.
Kedudukan kuliah
Kedudukan kuliah bergantung pada sifat fakultas.
Fakultas social menghubungkan kuliah dengan diskusi dan bacaan, sedangkan
fakultas ilmu alam menghubungkannya dengan praktikum dengan sedikit diskusi.
Ada pula fakultas yang mengaitkan kuliah dengan system tutorial.
Panjang kuliah
Menurut suatu penelitian kuliah yang diberikan pada waktu
pagi lebih besar hasilnya daripada yang dihadiri sore harinya. Dalam penelitian
lain ternyata bahwa yang banyak dipelajari ialah dari apa yang diberikan pada
seperempat jam mulanya. Makin lama kuliah itu makin sedikit yang ditangkap oleh
mahasiswa. Jika ini berlaku umum, maka hal ini perlu mendapat pertimbangan
dalam perencanaan suatu kuliah.
Cara penyampaian
Tak banyak penelitian tentang teknik penyampaian
kuliah. Akan tetapi bila diselidiki oleh pendapat –pendapat, maka tampak besar
persamaan di antaranya. Pada umumnya kecepatan memberikan kuliah merupakan
factor yang penting.[7]
Kecepatan antara lain ditentukan oleh taraf kesulitan
matakuliah dan bahan yang disampaikan. Sebaiknya kecepatan disesuaikan dengan
taraf kesulitan itu.
Pemahaman pokok-pokok yang penting dalam kuliah yang
dihalangi pula oleh keharusan membuat catatan, seperti telah dikemukakan oleh
terlebih dahulu.
Pada umumnya kuliah yang diucapkan secara bebas lebih
menarik daripada yang dibacakan. Mengulangi hal-hal yang penting banyak membantu
untuk mengingatnya. Juga banyak manfaat alat visual yang relavan.
Evaluasi
Kuliah dianggap berhasil bila mencapai tujuan yang
diinginkan. Kuliah yang sama tidak selalu sama manfaatnya bagi berbagai
mahasiswa karena sebab-sebab tertentu. Efektivitas kuliah juga mungkin
bergantung pada sifat bahan kuliah tertentu.
Mahasiswa sendiri mengeluh tentang kuliah yanmg tidak
baik, karena kurang cermat dipersiapkan, kurang sistematis dalam organisasinya,
kurang jelas uraiannya, kurang jelas kedengaran bagi seluruh mahasiswa,
sedangkan pengajar itu seakan-akan bicara kepada papan tulis atau kepada kertas
catatannya. Ada pula yang mengeluh karena kuliah itu terlampau cepat diberikan
sehingga tak dapat diikuti, termasuk hal-hal yang pelik sekali yang hanya dapat
dipahami oleh mahasiswa yang paling inteligen saja.
Setiap pengajar berhasrat untuk memberikan kuliah yang
baik yang dapat ditangkap oleh mahasiswa. Namun bila mahasiswa diminta
saran-saran guna perbaikan perkuliahan, pada tahun pertama meraka belum sanggup
memberikan usul-usul yang konstruktif.
Untuk menilai
kuliah, dapat kuliah itu direkam untuk diperdengarkan kepada teman-teman
pengajar lainnya untuk meminta pendapat masing-masing. Juga dapat kuliah itu
dipedengarkan klepada mahasiswa yang lebih matang untuk mengetahui komentar dan
kritik mereka.
Dalam suatu
penelitian kepada sejumlah mahasiswa ditanyakan bagaimana gambaran mereka
tentang pemberi kuliah yang ideal. Kebanyakan dari mereka setuju bahawa
pengajar itu harus menguasai betul bahan yang diberikannya, harus sanggup
mengemukakannya dengan jelas, mempersiapkannya dengan sungguh-sungguh,
memberikan kerangka yang jelas dan bersedia untuk member respons kepada
pertanyaan mereka.
Kepribadian mahasiwa tampaknya juga berpengaruh
terhadap keberhasilan metode kuliah. Orang yang extrovert mengingkan kuliah
sabagai pertunjukkan yamg menarikyan diberikan dalam suasana santai. Mereka
yang berpribadi kurang stail ingim agar pengajar itu memberikan sesuatu yang
pasti dan mantap dan jangan menyimpang dari topiknya, menenutkan tujuan yang
jelas yang harus dicapai dan memberikan informasi yang jelas.
Dalam suatu
angket kepada mahasiswa dan tenaga pengajar jurusan tertentu mereka diminta
untuk mengurutkan sifat-sifat yang diinginkan dari seorang pemberi kuliah.
Hasilnya adlah sebagai berikut:
1.
menyajikan bahan dengan jelas dan logis,
2.
memungkinkan mahasiswa untuk memahami
prinsip-prinsip pokoknya,
3.
dapat didengar dengan jelas oleh semua,
4.
dapat membantu agar bahannya mengandung
makna secara intelektual,
5.
dapat menyelesaikan seluruh bahan untuk
kuliahnya,
6.
memelihara kontiniutas perkuliahannya,
7.
konstruktif dan bersifat membantu dalam
kritiknya,
8.
memperlihatkan keahliannya dalam bidangnya,
9.
menjaga kecepatan yang serasi selama
perkuliahannya,
10. memasukkan
dalam perkuliahannya hal-hal yang tidak dimuat dalam pelajaran.
Ternyata bahwa pendapat mahasiswa menunjukkan kolerasi
yang tinggi denga pendapat para pengajar. Perbedaannya adalah mahasiswa lebih
menekankan dilipuyinya seluruh bahan kuliah, hubungan antara teori dan praktek,
memberikan jangka waktu tertentu untuk penyelsaian kalah, dan humor dalam
kuliah. Para pengajar lebih mengutamakan pencegahan penyampaian fakta-fakta
yang belebih-lebihsn dalam perkuliahan. Dua setengah tahun kemudian diadakan
penelitian yang sama dan hasilnya ternyata mempunyai korelasi yang tinggi
dengan pendapat mahasiswa dahulu. Ini menunjukkan relabilitas pendpat mahasiswa
itu, walaupun belum menjamin validitasnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pendapat-pendapat metodologi kuliah bahwa
Mahasiswa kebanyakan mendukung pendapat para pengajar tentang mamfaat kuliah.
Dalam penelitian tentang urutan mamfaat empat metode mengajar, mahasiwa memberi
urutan yang berikut :
1.
kuliah sebagai metode yang paling
bermamfaat,
2.
Demonstrasi
Demonstrasi adalah
metode yang digunakan untuk membelajarkan peserta dengan cara menceritakan dan
memperagakan suatu langkah-langkah pengerjaan sesuatu. Demonstrasi merupakan
praktek yang diperagakan kepada peserta. Karena itu, demonstrasi dapat dibagi
menjadi dua tujuan: demonstrasi proses untuk memahami langkah demi langkah; dan
demonstrasi hasil untuk memperlihatkan atau memperagakan hasil dari sebuah
proses.Biasanya, setelah demonstrasi dilanjutkan dengan praktek oleh peserta
sendiri. Sebagai hasil, peserta akan memperoleh pengalaman belajar langsung
setelah melihat, melakukan, dan merasakan sendiri. Tujuan dari demonstrasi yang
dikombinasikan dengan praktek adalah membuat perubahan pada rana keterampilan.
3.
Seminar
4.
paling akhir pratikum
Daftar
pustaka
Nasutoin. 1992. berbagai pendekatan dalam proses
belajar mengajar. Pt bumi aksara : Jakarta
http://smpitizzuddin07.wordpress.com/2008/11/24/pentingnya-metode-dalam-pembelajaran/
di unduh : 30 oktober 2013
http://zonaprimitif.wordpress.com/tag/kuliah/
di unduh : 25 Oktober 2013
[1] http://smpitizzuddin07.wordpress.com/2008/11/24/pentingnya-metode-dalam-pembelajaran/ di unduh : 30 oktober 2013
[5] Ibid, hlm 126
[6] Ibid, hlm 127
[7] Ibid, hlm 127
No comments:
Post a Comment