bebek

Cartoons Comments Pictures
SELAMAT DATANG

Monday 24 February 2014

makalah metodologi pembelajaran




BEBERAPA PENDAPAT MENGENAI METODE KULIAH


Tugas ini Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kulia: Metodologi pembelajaran Pai I
Dosen Pengampu: Drs. H.M Nasron. HK.M. Pd.I


  


  


Disusun Oleh :

                                                                                                                          ICE FERNANDES 
                     IMAM TANTOWI 
                      LUCI SUTRISMO 
                     NURHAYATI 
                     HARTIKA





JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
ISTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) BENGKULU
2013
 




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Metode adalah jalan yang harus kita tempuh dalam rangka memberikan sebuah pemahaman terhadap murid tentang pelajaran yang mereka pelajari. Metode sangat penting an yang harus dimiliki oleh dosen sebelum memasuki ruang belajar, dan harus dipakai oleh dosen tersebut.[1]
Metode sangat berpengaruh besar dalam mata kuliah dengan metode nilai bisa baik atau bisa buruk, dangan metode pula pembelajaran bisa sukses atau gagal, kebanyakan seorang dosen yang menguasai materi akan tetapi bisa gagal dalam pembelajaran karna ia tidak mendapatkan metode yang tepat untuk memahamkan murid. Oleh karena itu metode sangat berperan penting dalam pendidikan, karna metode merupakan pondasi awal untuk mencapai suatu tujuan pendidikan dan asas keberhasilan sebuah pembelajaran. Pada dasarnya pemerintah sudah menetapkan aturan-aturan dengan memberikan jadwal-jadwal pelajaran yang telah disepakati oleh Departemen Pendidikan dan idiologi untuk memperbaharui dunia pendidikan.
maka dari itu pemakalah tertarik untuk mengangkat judul ini yaitu “Beberapa pendapat metode kuliah”  karna sangat penting untuk ketahui para mahasiswa. Sehingga penulis merasa bahwa tugas mata kuliah metodologi pembelajaran  menjadi salah satu latar belakang yang sangat besar pengaruhnya terhadap hadirnya tulisan ini.



 

BAB II
PEMBAHASAN

Beberapa pendapat metode kuliah :

A.     Pendapat Pengajar
Dalam suatu penelitian di inggris  tentang pendapat para pengajaran  di universitas tentang metode kuliah, ternyata bahwa mereka menggangap metode ini sangat bermamfaat, karena mereka anggap bahwa kebanyakan mahasiswa belum cukup matang untuk belajar sendiri. Metode kuliah cara yang paling ekonomis untuk  menyampaikan informasi.[2] Kuliah merupakan cara yang sangat baik untuk meng-introduksi topic yang baru atau mengungkapkan seluk0beluk masalah yang pelik yang tidak dirasakan pula bahwa kuliah cara yang paling efektif untuk mengatasi kelangkaan buku tertentu atau melengkapi kemajuan-kemajuan ilmu yang belum tercantum dalam buku-buku karena segera ketinggalan zaman. Dengan kuliah para pengajar mengganggap dapat meliputi keseluruhan silabus dalam garis besarnya dan prinsip-prinsip mendasarinya. Dalam kuliah para pengajar dapat member respons terhadap pertanyaan mahasiswa yang tidak dapat dilakukan oleh alat audio-visual yang sebaik-baiknya. Dalam kuliah dapat diperlihatkan bagaimana mengorganisasi atau menyusun suatu topic,bagaimana membentuk suatu argumentasi, atau diagram. Melalui kuliah dapat mereka sampaikan rasa entusiame dan bangkitkan minat untuk bahan pelajaran, dapat mengadakan diskuksi tentang perkembangan – perkembangan baru dalam ilmu itu dan menunjukkan topik-topik untuk dipelajari selanjutnya.
B.     Pendapat mahasiswa
Mahasiswa kebanyakan mendukung pendapat para pengajar tentang mamfaat kuliah. Dalam penelitian tentang urutan mamfaat empat metode mengajar, mahasiwa memberi urutan yang berikut :
1.      kuliah sebagai metode yang paling bermamfaat,
2.      Demonstrasi
Demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk membelajarkan peserta dengan cara menceritakan dan memperagakan suatu langkah-langkah pengerjaan sesuatu. Demonstrasi merupakan praktek yang diperagakan kepada peserta. Karena itu, demonstrasi dapat dibagi menjadi dua tujuan: demonstrasi proses untuk memahami langkah demi langkah; dan demonstrasi hasil untuk memperlihatkan atau memperagakan hasil dari sebuah proses.Biasanya, setelah demonstrasi dilanjutkan dengan praktek oleh peserta sendiri. Sebagai hasil, peserta akan memperoleh pengalaman belajar langsung setelah melihat, melakukan, dan merasakan sendiri. Tujuan dari demonstrasi yang dikombinasikan dengan praktek adalah membuat perubahan pada rana keterampilan.[3]
3.       Seminar
4.       paling akhir pratikum.
Menurut mereka agar kuliah itu berhasil baik, hendaknya harus jelas,mempunyai rangkuman yang teratur, direncanakan secara logis, menekankan prinsip-prinsip yang pokok, jangan terlampau banyak merupakan informasi yang telah tercantum dalam buku pelajaran.[4] Namun tidak terdapat pendapat pendapat yang konsisten tentang mamfaat kuliah dikalangan semau mahasiswa, juga tidak ada petunjuk yang jelas bagaimanakah cara-cara memperbaiki metode kuliah berdsarkan pendapat mahasiswa.
C.    Fungsi kuliah
Menurut mahasiaswa dalam suatu penelitian, fungsi kuliah ialah meng-introduksi mata pelajaran yang baru dan menunjukkan hubungannya dengan bidang studi lainnya, member keterangan tentang perkembangan baru dalam ilmu itu, yang belum dimuat dalam buku pelajaran, dan membuka kesempatan untuk mengemukakan masalah-masalah serta cara-cara untuk mencari pemecahannya.[5]
Dalam penelitian lain para mahasiswa berpendapat, bahwa kuliah itu fungsinya untuk menyampaikan informasi, memberikan kerangka mata kuliah, menunjukkan metode pendekatan dalam mempelajarinya, menunjukkan buku-buku yang dapat digunakan sebagai referensi, memberi dorongan untuk belajar sendiri. Mereka mengemukakan keberatan terhadap keharusan untuk membuat catatan yang menghalangi pemahaman, ulangan yang terlampau sering tentang bhan yang sama, dan persiapan yang kurang cermat . mereka sangat menganjurkan adanya rangkuman yang telah diperbanyak sebelumnya dan dibagikan kepada mereka.
Para pengajaran menggangap bahwa kuliah dapat berfungsi untuk mendorong mahsiswa untuk membaca bahan lain. Namun sejumlah mahasiswa semata-mata hanya mempelajari catatan perkuliahan sebagai bahan untuk ujian, dan sebagian besar dari mahasiswa memperoleh pengetahuan mereka terutama dari perkuliahan.
D.    Hasil perkuliahan
Dengan test yang meliputi kedelapan tingkat kognitif menurut Bloom dicoba menilai hasil suatu perkuliahan dalam psikologi. Test mengenai terminology, fakta , prinsip-prinsip umum dan pemahaman yang sederhana mendapat kemajuan yang cukup besar.[6] Kemampuan untuk menerapkan bahan perkuliahan berbeda-beda keberhasilannya. Akan tetapi kemajuan dalam analisis, sintesis , dan evaluasi tidak menunjukkan kemampuan yang berarti. Juga mahasiswa yang menunjukkan hasil yang memuaskan dalam pertanyaan yang memerlukan pemikiran yang mendalam atau berpikir pada tingkat yang lebih tinggi seperti nyata dari post-test . penelitian ini memberikan kesan seakan-akan kuliah lebih efektif untuk menyampaikan informasi dan tidak banyak memberi kesempatan untuk mengembangkan pemikiran, setidak-tidaknya dengan cara penyamnpain kuliah dalam percobaan itu.
E.     Pentingnya kuliah
Ada jurusan yang sangat mementingkan belajar sendiri oleh mahasiswa yang kurang mementingkan perkuliahan dank arena itu member kebebasan kepada mereka untuk menghadiri dalam perkuliahan menunjukkan hasil yang lebih rendah daripada mereka yang setia menghadiri semua perkuliahan tidak dapat diperoleh mahasiswa dengan kemampuan sendiri, maka pada umumnya lebih baik untuk mengharuskan mereka untuk manghadirinya.
Kedudukan kuliah
Kedudukan kuliah bergantung pada sifat fakultas. Fakultas social menghubungkan kuliah dengan diskusi dan bacaan, sedangkan fakultas ilmu alam menghubungkannya dengan praktikum dengan sedikit diskusi. Ada pula fakultas yang mengaitkan kuliah dengan system tutorial.
Panjang kuliah
Menurut suatu penelitian kuliah yang diberikan pada waktu pagi lebih besar hasilnya daripada yang dihadiri sore harinya. Dalam penelitian lain ternyata bahwa yang banyak dipelajari ialah dari apa yang diberikan pada seperempat jam mulanya. Makin lama kuliah itu makin sedikit yang ditangkap oleh mahasiswa. Jika ini berlaku umum, maka hal ini perlu mendapat pertimbangan dalam perencanaan suatu kuliah.
Cara penyampaian
Tak banyak penelitian tentang teknik penyampaian kuliah. Akan tetapi bila diselidiki oleh pendapat –pendapat, maka tampak besar persamaan di antaranya. Pada umumnya kecepatan memberikan kuliah merupakan factor yang penting.[7]
Kecepatan antara lain ditentukan oleh taraf kesulitan matakuliah dan bahan yang disampaikan. Sebaiknya kecepatan disesuaikan dengan taraf kesulitan itu.
Pemahaman pokok-pokok yang penting dalam kuliah yang dihalangi pula oleh keharusan membuat catatan, seperti telah dikemukakan oleh terlebih dahulu.
Pada umumnya kuliah yang diucapkan secara bebas lebih menarik daripada yang dibacakan. Mengulangi hal-hal yang penting banyak membantu untuk mengingatnya. Juga banyak manfaat alat visual yang relavan.
Evaluasi
Kuliah dianggap berhasil bila mencapai tujuan yang diinginkan. Kuliah yang sama tidak selalu sama manfaatnya bagi berbagai mahasiswa karena sebab-sebab tertentu. Efektivitas kuliah juga mungkin bergantung pada sifat bahan kuliah tertentu.
Mahasiswa sendiri mengeluh tentang kuliah yanmg tidak baik, karena kurang cermat dipersiapkan, kurang sistematis dalam organisasinya, kurang jelas uraiannya, kurang jelas kedengaran bagi seluruh mahasiswa, sedangkan pengajar itu seakan-akan bicara kepada papan tulis atau kepada kertas catatannya. Ada pula yang mengeluh karena kuliah itu terlampau cepat diberikan sehingga tak dapat diikuti, termasuk hal-hal yang pelik sekali yang hanya dapat dipahami oleh mahasiswa yang paling inteligen saja.
Setiap pengajar berhasrat untuk memberikan kuliah yang baik yang dapat ditangkap oleh mahasiswa. Namun bila mahasiswa diminta saran-saran guna perbaikan perkuliahan, pada tahun pertama meraka belum sanggup memberikan usul-usul yang konstruktif.
 Untuk menilai kuliah, dapat kuliah itu direkam untuk diperdengarkan kepada teman-teman pengajar lainnya untuk meminta pendapat masing-masing. Juga dapat kuliah itu dipedengarkan klepada mahasiswa yang lebih matang untuk mengetahui komentar dan kritik mereka.
 Dalam suatu penelitian kepada sejumlah mahasiswa ditanyakan bagaimana gambaran mereka tentang pemberi kuliah yang ideal. Kebanyakan dari mereka setuju bahawa pengajar itu harus menguasai betul bahan yang diberikannya, harus sanggup mengemukakannya dengan jelas, mempersiapkannya dengan sungguh-sungguh, memberikan kerangka yang jelas dan bersedia untuk member respons kepada pertanyaan mereka.
Kepribadian mahasiwa tampaknya juga berpengaruh terhadap keberhasilan metode kuliah. Orang yang extrovert mengingkan kuliah sabagai pertunjukkan yamg menarikyan diberikan dalam suasana santai. Mereka yang berpribadi kurang stail ingim agar pengajar itu memberikan sesuatu yang pasti dan mantap dan jangan menyimpang dari topiknya, menenutkan tujuan yang jelas yang harus dicapai dan memberikan informasi yang jelas.
 Dalam suatu angket kepada mahasiswa dan tenaga pengajar jurusan tertentu mereka diminta untuk mengurutkan sifat-sifat yang diinginkan dari seorang pemberi kuliah. Hasilnya adlah sebagai berikut:
1.      menyajikan bahan dengan jelas dan logis,
2.      memungkinkan mahasiswa untuk memahami prinsip-prinsip pokoknya,
3.      dapat didengar dengan jelas oleh semua,
4.      dapat membantu agar bahannya mengandung makna secara intelektual,
5.      dapat menyelesaikan seluruh bahan untuk kuliahnya,
6.      memelihara kontiniutas perkuliahannya,
7.      konstruktif dan bersifat membantu dalam kritiknya,
8.      memperlihatkan keahliannya dalam bidangnya,
9.      menjaga kecepatan yang serasi selama perkuliahannya,
10.  memasukkan dalam perkuliahannya hal-hal yang tidak dimuat dalam pelajaran.
             Ternyata bahwa pendapat mahasiswa menunjukkan kolerasi yang tinggi denga pendapat para pengajar. Perbedaannya adalah mahasiswa lebih menekankan dilipuyinya seluruh bahan kuliah, hubungan antara teori dan praktek, memberikan jangka waktu tertentu untuk penyelsaian kalah, dan humor dalam kuliah. Para pengajar lebih mengutamakan pencegahan penyampaian fakta-fakta yang belebih-lebihsn dalam perkuliahan. Dua setengah tahun kemudian diadakan penelitian yang sama dan hasilnya ternyata mempunyai korelasi yang tinggi dengan pendapat mahasiswa dahulu. Ini menunjukkan relabilitas pendpat mahasiswa itu, walaupun belum menjamin validitasnya.  





BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari pendapat-pendapat metodologi kuliah bahwa Mahasiswa kebanyakan mendukung pendapat para pengajar tentang mamfaat kuliah. Dalam penelitian tentang urutan mamfaat empat metode mengajar, mahasiwa memberi urutan yang berikut :
1.      kuliah sebagai metode yang paling bermamfaat,
2.      Demonstrasi
Demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk membelajarkan peserta dengan cara menceritakan dan memperagakan suatu langkah-langkah pengerjaan sesuatu. Demonstrasi merupakan praktek yang diperagakan kepada peserta. Karena itu, demonstrasi dapat dibagi menjadi dua tujuan: demonstrasi proses untuk memahami langkah demi langkah; dan demonstrasi hasil untuk memperlihatkan atau memperagakan hasil dari sebuah proses.Biasanya, setelah demonstrasi dilanjutkan dengan praktek oleh peserta sendiri. Sebagai hasil, peserta akan memperoleh pengalaman belajar langsung setelah melihat, melakukan, dan merasakan sendiri. Tujuan dari demonstrasi yang dikombinasikan dengan praktek adalah membuat perubahan pada rana keterampilan.
3.       Seminar
4.       paling akhir pratikum



Daftar pustaka

Nasutoin. 1992. berbagai pendekatan dalam proses belajar mengajar. Pt bumi aksara : Jakarta


[2] Nasutoin. 1992. berbagai pendekatan dalam proses belajar mengajar.hlm 125

[4] Ibid, hlm 125
[5] Ibid, hlm 126
[6] Ibid, hlm 127
[7] Ibid, hlm 127

No comments:

Post a Comment